Kupas Tuntas Makanan yang Mengandung Collagen dan Cara Kerjanya untuk Tubuh Anda
Makanan yang mengandung collagen sering dianggap hanya urusan kulit. Padahal, peran nutrisi ini jauh lebih besar. Keberadaannya jadi fondasi yang jaga tubuh tetap kuat dan lentur serta berfungsi optimal hingga usia lanjut.
Namun, produksinya mulai turun 1–1,5% per tahun setelah usia 25, ketika struktur penting ini melemah, kualitas hidup ikut terpengaruh.[1] Jika Anda ingin tahu bagaimana makanan bisa membantu mempertahankannya, mari kupas tuntas makanan yang mengandung collagen.
Mengapa Kolagen Penting untuk Kesehatan Jangka Panjang?
Bukan hanya soal kulit tampak kencang, kolagen sejatinya adalah “lem biologis” yang menjaga kekuatan tulang dan stabilitas sendi serta kelenturan jaringan ikat.
Masalahnya, pola makan modern yang tinggi gula mempercepat pembentukan AGEs (advanced glycation end products), molekul yang merusak kolagen dan bahkan menghambat proses perbaikannya.
Selain berdampak langsung pada kulit, kerusakan yang terjadi juga berhubungan dengan penuaan biologis yang lebih cepat.[2] Oleh karena itu, tubuh sangat bergantung pada sumber kolagen alami dari makanan agar fondasi ini tetap kokoh.
Makanan dengan Kandungan Kolagen Tinggi
Sumber kolagen melimpah justru datang dari bahan hewani yang sering ada di dapur, seperti ceker ayam dan kulit ikan, daging berkulit, hingga tulang sapi untuk bone broth. Makanan ini mengandung kolagen langsung, terutama tipe I dan III, lengkap dengan glycine dan proline yang bantu memperkuat jaringan tubuh.[3]
Menariknya, banyak hidangan tradisional, mulai dari sup kaki ayam sampai kuah tulang yang slow-cooked, secara alami tinggi kolagen tanpa Anda sadari. Tak heran, bone broth jadi “makanan obat” sejak ribuan tahun lalu.
Makanan yang Bantu Tubuh Produksi Kolagen
Selain mengonsumsi makanan kaya kolagen, tubuh juga membutuhkan nutrisi pendukung agar proses pembentukannya berjalan optimal. Vitamin C adalah katalis utama karena nutrisi ini terlibat dalam lebih dari sepuluh reaksi biologis yang membantu membentuk dan menstabilkan kolagen.[4]
Menariknya, paprika merah justru mengandung hampir tiga kali lebih banyak vitamin C daripada jeruk, sehingga bisa Anda pertimbangkan sebagai booster alami sehari-hari.[5]
Sementara itu, zinc, tembaga, serta asam amino seperti proline dan lysine yang ada dalam telur, kacang-kacangan, buah beri, dan sayuran hijau ikut memperkuat proses ini. Mengombinasikan makanan-makanan ini dalam menu harian akan jauh lebih efektif daripada mengandalkan satu sumber saja.
Namun, kalau Anda merasa sulit memenuhi semuanya lewat makanan, maka suplemen kolagen alami bisa jadi pelengkap yang masuk akal.
Batasi Makanan Ini agar Kolagen Tidak Cepat Rusak
Tidak cukup hanya menambah makanan pemicu produksi kolagen, Anda juga perlu menghindari hal-hal yang merusaknya. Gula berlebih dan makanan ultra-proses, misalnya, dapat mempercepat pembentukan AGEs.
AGEs sendiri cepat meningkat apabila Anda menggunakan metoda masak bersuhu tinggi seperti grilling kering, bahkan hingga 10-100 kali daripada makanan mentah atau yang proses memasaknya berkuah.[6]
Alkohol juga patut dihindari karena menghambat regenerasi jaringan dan membuat kulit lebih rentan. Menariknya, karamelisasi yang memberi warna dan rasa lezat juga menghasilkan molekul perusak kolagen.
Meski tampak kecil, kebiasaan semacam ini bisa berdampak besar pada kualitas jaringan tubuh dalam jangka panjang.
Tips Menjaga Kolagen Tubuh Tetap Optimal
Selain usia, kebiasaan kecil yang kita ulang setiap hari juga memengaruhi produksi kolagen tubuh.
Berikut adalah langkah praktis yang bisa Anda coba agar kolagen tetap optimal.
-
Penuhi kebutuhan hidrasi harian dan terapkan pola makan seimbang. Dehidrasi kronis, di sisi lain, melemahkan struktur kulit dan menurunkan elastisitasnya lebih cepat
-
Perbanyak sumber protein berkualitas, seperti telur, ikan, dan kolagen hewani agar perbaikan jaringan lebih optimal.
-
Tidur 7-0 jam penting karena sekitar 50-70% produksi hormon pertumbuhan harian terjadi saat tidur, yang mendukung regenerasi.[7]
-
Seimbangkan makanan kaya kolagen dengan makanan booster seperti paprika merah atau buah beri untuk hasil lebih konsisten.
Sido Muncul C+ Collagen: Pelengkap Praktis di Tengah Rutinitas Modern
Makanan kaya kolagen memang menjadi fondasi, tetapi ritme hidup cepat membuat banyak orang sulit memenuhi semuanya secara konsisten. Oleh karena itu, Anda memerlukan produk praktis, terutama untuk memenuhi asupan vitamin C.
Hal ini tak lepas dari perannya sebagai katalis utama pembentukan kolagen, tapi sifatnya yang tidak stabil sehingga asupan hariannya harus terjaga.[8] Generasi produktif kini juga semakin mencari minuman kolagen siap konsumsi karena solusi praktis yang ditawarkan.
Sido Muncul C+ Collagen hadir sebagai opsi relevan: memadukan vitamin C dan kolagen dalam bentuk yang mudah dibawa, mendukung konsumsi di mana saja, dan mendukung kebiasaan praktis sehari-hari. Ini semua selaras dengan tujuan menjaga kesehatan jangka panjang.
Konsistensi jauh lebih berpengaruh daripada perubahan besar yang tak bertahan lama. Jika Anda ingin opsi praktis yang melengkapi rutinitas, Sido Muncul C+ Collagen bisa menjadi bagian kecil dari perjalanan Anda jaga kesehatan, berdampingan dengan makanan yang mengandung collagen.
Share this post
Related Posts
6 Akibat Kekurangan Vitamin E dan Cara Mengatasinya
5 Manfaat Vitamin E untuk Kulit Wajah, Cegah Penuaan Dini!
12 Makanan yang Mengandung Vitamin D untuk Kesehatan Optimal
10 Manfaat Vitamin D untuk Kesehatan Tubuh
Menguak 15 Manfaat Vitamin C dalam Mengubah Hidup Anda
Komentar
Arsip
Topics
- Daya Tahan Tubuh
- Mata
- Stamina
- Vitamin
- Radikal Bebas
- Antioksidan
- Susu Jahe
- Jahe
- Peredaran Darah
- Khusus Dewasa
- Asam Urat
- Batuk Pilek
- Flu
- Anak Anak
- Kunyit Asam
- Bilberry
- Empon Empon
- Maag
- Diet
- Autoimun
- Kolesterol
- Masuk Angin
- Asam Lambung
- Sariawan
- Keputihan
- Jerawat
- Pegal dan Linu
- Panas Dalam
- Darah Tinggi
- Haid
- Kanker
- Insomnia
- Demam Berdarah
- Ibu Menyusui
- Hormon Testosteron
- Disfungsi Ereksi
- Disfungsi Seksual
- Hormon Wanita
- Sakit Perut
- Perut Kembung
- Olahraga
- Ambeien
- Wasir
- Kesehatan Pria
- Nafsu Makan
- Gangguan Lambung
- Kesehatan
- Liver
- Hati
- Hepatitis
- Batuk
- Badan Lemas
- Kesehatan Tulang
- Kesehatan Kulit
- Otak
- Jantung
- Otot
- Promil
- PMS
- Reward Point
- Lemak
- Gula Darah
- Kulit Gatal
- Sakit Pinggang
- Berat Badan
- Kesehatan Pencernaan
- Encok
- Sakit Sendi
- Ibu Hamil
- Bayi
- Bersalin
- Menghangatkan Badan
- Mual
- Tenggorokan
- Pernafasan
- Buang Air Kecil
- Keringat Dingin
- Sakit Kepala
- Demam Salesma
- Badan Meriang
- Buang Air Besar
- Stress
- Gelisah
- Kesehatan Wanita
- Diabetes
- Vertigo
- Kencing Manis
- Demam
- Muntah
- Metabolisme
- PCOS
- Bau Badan
- DOMS
- Sendawa

Masuk