5 Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi saat Haid (Plus Solusi Lebih Aman)
Makanan yang tidak boleh dikonsumsi saat haid bukan sekadar larangan tanpa dasar. Data menunjukkan 45–95% perempuan mengalami nyeri menstruasi, dengan tingkat sakit rata-rata 5,6–6,8 dari skala 10 pada hari pertama haid.[1] Ini adalah fase ketika prostaglandin mencapai puncaknya dan rahim berkontraksi lebih kuat.
Nyeri haid adalah respons inflamasi fisiologis, sehingga makanan yang Anda pilih bisa memperkuat atau meredam sinyal nyeri. Itulah alasan pentingnya memahami makanan yang tidak boleh dikonsumsi saat haid.
Kenapa Pola Makan Bisa Memperkuat Nyeri Haid?
Nyeri haid sebenarnya adalah cara tubuh merespons inflamasi. Asupan gula yang tinggi dan lemak trans memicu inflamasi sistemik. Salah satu responsnya adalah peningkatan prostaglandin, sehingga kontraksi rahim lebih intens dan rasa nyeri lebih tajam.
Penelitian global menyebutkan kalau perempuan dengan asupan lemak trans tertinggi memiliki kadar CRP (indikator inflamasi) 73% lebih tinggi daripada mereka yang membatasi konsumsi.[2] Sementara itu, konsumsi kafein mempersempit pembuluh darah sehingga kram lebih kuat karena aliran darah ke rahim menurun.
Kondisi ini turut diperburuk oleh tubuh perempuan yang cenderung menahan air lebih banyak pada fase luteal. Akibatnya, perut mudah kembung apabila insulin naik akibat konsumsi gula berlebih.[3] Oleh karena itu, apa yang Anda makan bisa menentukan seberapa “kencang” sinyal sakit yang tubuh kirimkan.
Kurangi Makanan Ini saat Haid
Pilihan makanan bisa menentukan seberapa kuat tubuh “menyuarakan” nyeri.
Saat haid, tahan diri Anda terhadap pantangan makanan saat menstruasi berikut:
1. Gorengan & Lemak Trans
Gorengan adalah salah satu makanan pemicu kram haid. Ini tak lepas dari lemak trans di dalamnya, yang memicu inflamasi sistemik. Akibatnya, kram lebih lama dan tubuh jadi lebih sensitif terhadap rasa sakit.
2. Gula Berlebih & Minuman Manis
Lonjakan gula memperkuat sinyal nyeri karena insulin tinggi ikut meningkatkan respons inflamasi. Tubuh juga menahan air sekitar 3–4 gram untuk tiap 1 gram karbohidrat tersimpan, sehingga perut terasa penuh dan kembung.[3]
Soda, teh manis, boba, semua ini termasuk minuman yang tidak boleh saat haid karena membuat nyeri makin parah.
3. Kafein Berlebih
Kafein menyebabkan vasokonstriksi yang tidak hanya menyebabkan aliran darah ke panggul berkurang, tapi juga sinyal nyeri terasa lebih kuat. Metabolisme kafein yang melambat ketika haid juga memperparah kondisi ini, sehingga termasuk makanan yang memperparah nyeri menstruasi lewat mekanisme sirkulasi.
4. Makanan Ultra-Proses & Sodium Tinggi
Sodium tinggi menarik cairan ke jaringan dan memicu retensi air, memperparah sensasi kembung. Studi menunjukkan konsumsi garam berlebihan dapat meningkatkan risiko kembung hingga sekitar 27%, karena cairan tertahan meski volume urin tidak banyak berubah.[4]
5. Makanan Pedas Berlebihan
Pedas berlebihan mengiritasi pencernaan, memicu diare atau gas saat rahim sudah berkontraksi kuat. Kombinasi kram dan gangguan pencernaan ini membuat haid terasa jauh lebih tidak nyaman, terutama di hari pertama-kedua.
Pilihan Makanan yang Lebih Aman saat Haid
Sedikit modifikasi menu bisa membuat tubuh bekerja lebih tenang. Berikut alternatif yang mendukung tubuh terutama ketika haid:
Sup Hangat Rendah Minyak
Sup bening dengan rempah seperti kunyit, jahe, atau lemon membantu hidrasi dan menenangkan otot rahim. Suhu hangat juga memperlancar aliran darah ke area panggul, sehingga kontraksi terasa lebih lembut dan tubuh lebih rileks ketika menstruasi.
Karbo Kompleks yang Ringan
Oat, jagung, atau nasi merah melepaskan energi perlahan, yang juga membuat mood lebih stabil selama fase hormon naik turun. Ini menjawab pertanyaan “saat haid sebaiknya makan apa” saat tubuh butuh bahan bakar tanpa lonjakan gula mendadak.
Buah Rendah Gula Alami
Pisang bisa menjadi sahabat yang diandalkan, karena magnesium di dalamnya membantu otot rahim lebih rileks.
Hal ini sejalan dengan temuan bahwa banyak perempuan tidak memenuhi kebutuhan magnesium harian, sehingga kram terasa lebih kuat.[5] Pepaya dan apel hijau juga membantu pencernaan tetap nyaman di hari pertama.
Protein Ringan
Telur, tempe kukus, atau ikan mudah dicerna dan mendukung perbaikan jaringan saat tubuh sedang bekerja keras melepas lapisan rahim. Proteinnya tidak memicu inflamasi seperti beberapa daging tinggi lemak, sehingga perut terasa lebih ringan.
Minuman Hangat
Air jahe atau lemon hangat bantu sirkulasi lebih lancar dan bikin perut lebih nyaman. Rasa hangatnya juga menciptakan relaksasi sederhana yang bisa menurunkan sensitivitas kram tanpa perlu konsumsi kafein berlebih.
Sido Muncul Kunyit Asam Lancar Datang Bulan
Setelah tahu makanan yang tidak boleh dikonsumsi saat haid, logis jika tubuh juga butuh sesuatu yang meredam sinyal inflamasi. Kunyit asam bekerja pada mekanisme yang sama dengan kram: prostaglandin dan kontraksi rahim.
Hadir dengan kurkumin yang anti-inflamasi dan asam jawa yang membantu konstraksi lebih efisien, kunyit asam adalah solusi ideal yang rasanya nikmat. Sido Muncul Kunyit Asam Lancar Datang Bulan menghadirkan kombinasi keduanya, lengkap dengan jahe, kencur, dan bahan pendukung lain dalam format botol siap konsumsi.
Terjamin higienis dan stabil kandungannya serta tanpa rebus-rebus. Praktis dan tetap memegang tradisi, sekaligus mendukung tubuh melalui cara yang nyaman.
Selain makan yang lembut untuk tubuh dan mencukupi hidrasi, lengkapi dukungan saat haid dengan Sido Muncul Kunyit Asam Lancar Datang Bulan. Lewati hari-hari dengan nyaman, seiring memahami makanan yang tidak boleh dikonsumsi saat haid.

Masuk